Tuesday, August 30, 2011

Soul Surfer

Saya sangat terinspirasi sekali dengan adanya film ini. Sebelumnya saya tahu film ini setelah saya membaca sebuah buku renungan harian yang saya baca setiap hari.

Apalagi ketika banyak pesan rohani yang saya dapat setelah saya menonton film ini terutama ada kata-kata dimana "semua yang ada merupakan sesuai dan kehendak Tuhan, terkadang yang menurut kita baik namun tidak untuk Tuhan, sesuatu yang tidak mungkin menurut kita adalah bukan tidak mungkin bagi Tuhan. 

Synopsis:

13 year-old Bethany Hamilton is a champion surfer who was born to be in the water. But after a fun night out night surfing and what should be a fun day in the water, she is attacked by a shark and loses her arm. Rushed to the hospital, she remains calm, and maintains her faith in God. Now she has to re-learn how to do everything with only one arm - including how to surf. It will take her friends, family, and her Christian faith to get her back into the water, but if that is where she is meant to be, she will find a way to get there.


Soul Surfer adalah 2011 drama film Amerika tentang kehidupan surfer Bethany Hamilton, yang kehilangan lengan kirinya dalam serangan hiu ketika ia berusia 13 tahun. Film ini disutradarai oleh Sean McNamara, yang berdasarkan skenario pada buku biografi Hamilton dengan nama yang sama dan pada pembuat film wawancara dengan keluarga. Judul adalah permainan kata pada istilah surfer jiwa, diciptakan pada 1960-an untuk menunjukkan seseorang yang surfing semata-mata untuk kesenangan. AnnaSophia Robb bintang sebagai Hamilton, dan Dennis Quaid dan Helen Hunt bintang sebagai orangtua Hamilton. 

Rencana untuk film ada sejak lama setelah serangan hiu terhadap Hamilton pada tahun 2003 dan pemulihan selanjutnya dia. Setelah beberapa palsu mulai produksi, McNamara telah terpasang langsung ke film. Sedangkan film ini didasarkan pada tahun 2004 buku biografi Hamilton, direktur dan produser David Brookwell mewawancarai keluarga untuk mempelajari konflik tentang tidak dipublikasikan untuk dimasukkan dalam film. Pembuatan film berlangsung di Hawaii pada awal 2010, dan Robb mengenakan lengan berwarna hijau di lengannya sehingga efek visual yang dapat ditambahkan dalam pasca-produksi untuk membuat penampilan sebuah tunggul. Tambahan syuting berlangsung di Tahiti pada bulan Agustus 2010. 

FilmDistrict, yang diluncurkan pada bulan September 2010, membentuk kemitraan dengan TriStar Pictures untuk merilis Soul Surfer di bioskop. Perusahaan ini awalnya diantisipasi merilis film di 300 bioskop, tetapi perusahaan tersebut terkesan cukup dengan produk akhir untuk mengejar dirilis di 2.000 bioskop. Film ini dirilis di bioskop di Amerika Serikat dan Kanada pada tanggal 8 April 2011.



trailer movie

Saturday, August 27, 2011

Park Min Young

Also as :  Park Min Young / 박민영 / Bak Min Yeong / 樸敏英
Country : Korea
Birthdate:March, 4 1986
Birth place :Seoul, South Korea
Height : 164 cm
Weight : 41 kg


Movies


TV drama



MV

A love Story
Don't say Goodbye

Haru Haru


Those who know Park Min-young, who recently concluded SBS TV drama "City Hunter," says she is not just a pretty face but an actress with a solid foundation. But she is modest about her achievements. "Because I've been through a slump, I don't get easily carried away by favorable reviews. I think I was lucky to get parts in good shows. I just do what I have to do," she says.
Park is now one of the most sought-after actresses in Korea thanks to the success of "Sungkyunkwan Scandal" (2010) and "City Hunter" (2011), but there have been hard times. "Two years ago, I did a lot of auditions and had to wait for a very long time. I didn't have any work when I started learning about acting. Now I don't get enough sleep and am often tired, but I know I'm very lucky and should be grateful, and when I think about that, my tiredness goes away."

Park says she tends to choose well-written scripts with characters with whom she can sympathize. She enjoyed shooting "City Hunter" because of the vicarious satisfaction as her character fights evils that an individual can do little about in reality.

She will soon start filming another new series to be aired on KBS2 in October. She wanted to take a break after "City Hunter," but was gripped by the powerful script and thought she would regret it if she gave it a miss. (from : http://disqus.com/forums/askactor/news_gossips_photos_gossip_bio_reviews_askactor_587/trackback/)

http://youtu.be/8cYCgmpehuY

Fast and Furious 5 (2011)

Menurut Film fast 5 merupakan film terseru dibandingkan beberapa sekuel yang lalu.
Jadi film ini wajib untuk kalian tonton.


DIRECTOR: Justin Lin
STARRING: Vin Diesel, Paul Walker, Dwayne Johnson, Jordana  Brewster                     
RUNTIME: 130 min
COUNTRY: USA


Synopsis:

Fast & Furiousfranchise film balap mobil liar paling tersohor dalam dekade ini kembali lagi. Kali ini melalui installment ke-5, berjudul Fast & Furious 5: Rio Heist atau cukup disingkat Fast Five, yang akan membawa kita menyusuri jalanan kota Rio de Janiero, Brazil. Dari film pertama The Fast and the Furious (2001) yang dibesut oleh sutradara Rob Cohen, hingga sekuel terbaru,franchise film ini perlahan telah berkembang menjadi film perampokan dengan kecepatan tinggi yang dibalut aksi-aksi adrenalin tinggi penuh ledakan dan berondongan peluru. Beruntung Justin Lin tetap duduk sebagai director di film ke-5 ini. Ramuannya terbukti membawa angin segar pada franchise ini, berbeda dengan film ke-2 yang disutradarai oleh John Singleton yang menurut saya paling melempem dibanding film-film lainnya.

"You're a long way from home. This is Brazil." ~Dominic Toretto

Film ini dibuka dengan adegan lanjutan dari ending film ke-4. Terkisah Dominic Toretto / aka Dom (Vin Diesel) -yang terguncang akibat insiden yang dikisahkan merenggut nyawa pacarnya Letty (Michelle Rodriguez)- divonis penjara setelah menjadi buron FBI cukup lama. Dalam perjalanannya bersama tahanan lainnya menuju penjara, bus yang membawanya mengalami kecelakaan fatal setelah berhasil disabotase oleh orang-orang terdekat Dom yang tidak puas dengan vonis hakim, yaitu Brian O'conner (Paul Walker), mantan polisi & FBI yang juga teman Dom bersama kekasih sekaligus adik kandung Dom, Mia Toretto (Jordana Brewster). Karenanya mereka bertiga menjadi buronan paling dicari FBI. Dom yang dikabarkan berhasil kabur, melarikan diri ke Ekuador berpisah dengan O'conner dan Mia yang memilih lari ke kota Rio, Brazil. 

Sesampainya di Rio, mereka bertemu Vince (Matt Schulze), sahabat satu kru Dom yang pernah muncul di film pertama. Disinilah awal konflik bermula. Vince meyakinkan O'conner dan Mia untuk turut serta dalam sebuah misi perampokan mobil yang akan dipimpin olehnya. Sebuah misi perampokan mobil sitaan yang akan terjadi diatas kereta yang berjalan. Perkenalkanlah orang yang menghendaki misi tersebut yaitu, Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), seorang konglomerat korup terkaya di Rio de Janiero. Vince mengiming-imingi bahwa misi ini akan berjalan mudah dan Reyes menawarkan imbalan yang besar. Mereka setuju dan misi tersebut pun berjalan. Di misi itu pula mereka kembali dipertemukan dengan Dom yang telah berada di Rio dan ikut turut serta didalamnya. Singkat kata misi tersebut tidak berjalan sesuai rencana awal, walaupun mobil GT40 yang dimaksud berhasil dibawa Mia setelah mendapat aba-aba dari Dom. Bahkan 3 agen Amerika yang bertugas mengamankan mobil sitaan tersebut dibunuh oleh Zizi (Michael Irby), orang kepercayaan Reyes, sedangkan Vince entah menghilang kemana. Mengetahui mobil yang diincar tidak didapatkan serta interogasi tak membuahkan hasil, Reyes kemudian menyekap Dom dan O'conner disebuah gudang dan mengancam akan menemukan Mia. Berselang Reyes pergi, Dom dan O'conner berhasil melarikan diri dari tempat tersebut setelah melewati perlawanan dan kembali ke tempat persembunyian di Favela Rio (sebutan untuk pemukiman padat penduduk disana) untuk berkumpul dengan Mia. 

Di sisi lain selidik punya selidik ternyata Reyes bukan mengincar mobilnya, namun chip yang berada didalamnya. Mengetahui tawanannya kabur, Reyes memerintahkan untuk memburu Dom dan kawan-kawannya. Sementara itu disisi lain kota, agen DSS (Diplomatic Security Service) yaitu Luke Hobbs (Dwayne Johnson) -yang ditugaskan FBI untuk memburu Dom, O'conner, dan Mia- baru saja mendarat di Rio, bersama timnya dan ditemani petugas polisi lokal Elena Neves (Elza Pataky), Hobbs siap menangkap para buronan tersebut. Disinilah dimulai aksi-aksi seru pengejaran terhadap Dom dan yang lainnya. Di lain sisi Dom yang merasa diatas angin karena memegang chip berisi data-data lokasi deposit uang Reyes, membuat rencana untuk menyerang balik Reyes, mengambil uangnya dan lalu menghilang untuk memulai kehidupan baru. Untuk menjalankan rencana tersebut, Dom membutuhkan sebuah tim yang solid, karenanya dia dan O'conner memanggil teman-teman lamanya, para kawannya yang muncul di seri Fast & Furious terdahulu. Akankah Dom berhasil dengan rencananya? Atau malah salah satu antara Reyes dan Hobbs lebih dulu menciduk Dom dan kawan-kawannya?

Tak diragukan lagi, dengan film ini kembali membuktikan bahwa tidak salah menunjuk seorang Justin Lin untuk menyutradarai franchise film balapan liar ini, bahkan kabarnya ia pun tetap menduduki kursi sutradara untuk film ke-6 yang rencananya akan tayang 2013. Fast & Furious 5: Rio Heist / aka Fast Five ini bisa dibilang film yang 'komplit'. Komplit baik dari segi actionmaupun jajaran pemainnya. Betapa tidak, dengan budget sebesar $125,000,000 dihabiskan untuk membuat film ke-5 ini penuh dengan aksi yang lebih heboh ketimbang seri-seri sebelumnya, plus kembalinya cast film terdahulu seperti si botak yang bawel Roman Pearce (Tyrese Gibson), mekanik serta host balap nyentrik Tej Parker (Ludacris), si seksi eks-militer Gisele Harabo (Gal Gadot) serta beberapa cast baru, Dwayne 'The Rock' Johnson dan si cantik Elza Pataky. 

Dari segi cerita, film ke-5 ini terasa lebih serius dan 'dewasa'. Porsi balapan liarnya lebih sebagai pelengkap cerita dari kisah perampokannya, berbeda dengan 3 film sebelumnya, namun justru disinilah nikmatnya film ini. Terima kasih kepada Chris Morgan yang bertanggung jawab dalam penulisan cerita sejak The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2006) dan juga sutradara yang mampu merangkai tema baru tersebut dengan cantik. Alur cerita didalamnya mengalir cepat. Dari awal pembukaan film kita telah disuguhkan rentetan aksi-aksi seperti, adegan perampokan mobil di kereta, kejar-kejaran di sela atap-atap pemukiman di Rio, sampai aksi kejar-kejaran dengan lusinan polisi di penghujung film, yang ditempatkan secara pas hingga akhir film namun terjaga ritmenya dan tidak berlebihan dari segi durasi. Dialog-dialognya yang ada tidak bertele-tele dan terkadang diselingi jokes yang cukup membuat tersenyum. Untuk akting para pemainnya tidak ada yang spesial, namun dari sejak film pertama saya tetap salut dengan Vin Diesel yang sangat 'masuk' dengan karakter yang dimainkan, maskulin, gahar, cuek, pas jadi 'ikon'franchise ini apabila dibandingkan dengan Paul Walker. Absennya Vin di film ke-2 serasa menghilangkan separuh nyawa di film tersebut. Lalu apa kabar dengan para pemain baru? Dari segi akting Dwayne Johnson masih agak kaku, juga dalam dialognya. Malahan dibeberapa scene masih terbawa karakter juga gesture dari 'The Rock' didunia gulatnya. Walaupun pada kenyataannya di film ini ia pun harus bergulat dengan Vin Diesel, dan adegan adu jotos antara dua orang bertubuh kekar ini juga yang memang cukup dinanti. Sedangkan Elza Pataky, muncul di film ini hanya sebagai pemanis yang ditunggu untuk dinikmati keelokannya. Karena pun kehadirannya sebagai penterjemah bagi Hobbs terlihat tidak terlalu berguna.

Dari sinematografi dan departemen teknik, di film ini tampaknya mengurangi penggunaan CGI apalagi untuk scene-scene andalan seperti kejar-kejaran deposit / brankas dengan polisi di akhir film yang walaupun terlihat tidak mungkin dalam dunia real, tapi nyatanya dengan bantuan stunt dan professional memang begitu adanya. Lain dengan film ke-4 yang justru kelihatan seperticartoon dan un-real dengan bantuan animasi di scene-scene pamungkas. Walaupun dalam segi pengambilan gambarnya tidak ada yang baru dibanding seri terdahulu maupun film action lainnya namun tetap dapat membingkai keseluruhan aksi dengan baik. Dari segi tata suara Brian Tyler sang composer, yang tetap setia mengisi departemen musik sejak franchise film ini berada ditangan Justin Lin, mampu menghadirkan scoring yang tetap 'nendang' dengan feel action-nya seperti film-film sebelumnya. Apalagi scoring yang disajikan pada momen-momen chasing scene sudah cukup membuat gereget adrenalin bertambah. 

Ya, sekali lagi terima kasih kepada Justin Lin yang telah membawa penyegaran pada franchise Fast & Furious ini, dan ternyata berhasil dan hasilnya keren. Saya sungguh menikmati adegan per adegan yang ia sajikan. Walaupun jika diperhatikan, sebetulnya terdapat beberapa ketidakkontinuitas di beberapa scene dalam film yang bagi saya cukup membuat heran, seperti contohnya luka-luka pasca fighting scene Dom dan Hobbs yang menghilang begitu saja pada adegan dimana Dom dan kawan-kawan ditangkap, atau hasil scanner tangan kiri Reyes yang dipakai untuk sandi tangan kanan deposit miliknya. Dibalik semua itu overall film Fast & Furious 5: Rio Heist / aka Fast Five ini sangat entertaining, bisa dibilang seri kali ini (sampai saat ini) merupakan seri terbaik diantara film-film terdahulu, dan saya tidak sabar untuk menunggu kisah Dom dan O'conner selanjutnya. Oh ya juga jangan lewatkan ending credits film ini yang akan menjadi gambaran di cerita film selanjutnya. (sumber : http://resensinema.blogspot.com/2011/09/fast-furious-5-rio-heist-2011-aka-fast.html#axzz1ZBFFAmgT)




When Dominic "Dom" Toretto (Vin Diesel) is being transported to Lompoc prison by bus, his sister Mia Toretto (Jordana Brewster) and friend Brian O'Conner (Paul Walker) lead an assault on the bus, causing it to crash, freeing Dom. While authorities search for them, the trio escape to Rio de Janeiro. Awaiting Dom's arrival, Mia and Brian join their friend Vince (Matt Schulze) and other participants on a job to steal three cars from a train. While aboard the train, Brian and Mia discover the train is carrying DEA agents and that the cars are seized property. When Dom arrives with the rest of the participants, he realizes that one of them, Zizi (Michael Irby), is only interested in stealing one car a Ford GT40. Dom has Mia steal the car herself while Dom and Brian fight Zizi and his henchmen, with Zizi killing the DEA agents assigned to the vehicles. Dom and Brian are captured and brought to crime lord and owner of the cars Hernan Reyes (Joaquim de Almeida), Zizi's boss where he orders the pair be interrogated to discover the location of the car. However they manage to escape and retreat to their safehouse.
While Brian, Dom, and Mia examine the car to discover its importance, Vince arrives and is caught trying to remove a computer chip from the car, admitting that he was planning to sell it to Reyes on his own. Dom forces Vince to leave and after investigating the chip, Brian discovers it contains details of Reyes' criminal empire including the locations of $100 million in cash. Following the murder of the DEA agents aboard the train, blamed on Dom and his team, U.S. Diplomatic Security Service (DSS) agent Luke Hobbs (Dwayne Johnson) and his team arrive in Rio to capture Dom and Brian. They travel to Dom's safehouse with assistance from local officer Elena Neves (Elsa Pataky), but find it under assault by Reyes' men. Brian, Dom and Mia escape with Dom suggesting they split up and leave Rio, but Mia announces she is pregnant with Brian's child. Dom agrees to stick together and suggests they steal Reyes' money to start a new life. The trio organizes a team to perform the heist, recruiting Han Lue (Sung Kang), Roman Pearce (Tyrese Gibson), Tej Parker (Ludacris), Gisele Yashar (Gal Gadot), Tego Leo (Tego Calderón) and Rico Santos (Don Omar). Vince later joins the team after saving Mia from being captured by Reyes' men, earning Dom's trust once more.

Hobbs and his team eventually find and arrest Dom, Mia, Brian and Vince. While transporting them to the airport for extradition to the United States, the convoy is attacked by Reyes' men, killing Hobbs' team and Vince. Hobbs is saved by Dom, Brian and Mia as they fight back against Reyes' men and escape. Wanting revenge for his murdered team, Hobbs and Elena agree to help with the heist. The gang breaks into the police station where Reyes' money is kept and tear the vault from the building using their cars, dragging it through the city with police in pursuit. Believing they cannot outrun the police, Dom makes Brian continue without him while he attacks the police and the pursuing Reyes, using the vault attached to his car to smash their vehicles. Brian returns to kill Zizi, while Reyes is badly injured by Dom's assault. Hobbs arrives on the scene and executes Reyes. Hobbs refuses to let the pair go free, but unwilling to arrest them, agrees to give them a 24-hour head start to escape. The gang split Reyes' money, with Dom leaving Vince's share to his family, before the members go their separate ways.

In the South Pacific, Brian and Mia, now visibly pregnant, relax on a beach, where they are met by Dom and Elena. Brian challenges Dom to a final, no-stakes race to prove who is the better driver.

In a post-credits scene, Hobbs is given a file by US Customs agent Monica Fuentes (Eva Mendes) concerning the hijack of a military convoy in Berlin. In the file, Hobbs discovers a recent photo of Letty Ortiz (Michelle Rodriguez), Dom's presumed-deceased girlfriend, implying that she survived the events of Fast & Furious.





Template by:

Free Blog Templates